Kembalikan Matahariku (7)

Sunday, May 22, 2016

Ternyata Dia Pemimpin nya.

  Setelah mendengar penjelasan pembantu itu aku mulai berfikir apa karna dia aku terseret ke tempat ini, kehilangan Ayah dan Ibu, apakah semua ini karna dia? 
TUNGGU DULU. tiba-tiba suara itu muncul seakan berteriak dalam kepala ku.
saat aku bertemu Ayah di mimpi, dia bilang sesuatu tentang Jo, 
"Bawa adik mu juga pergi dengan pemuda yang semalam mengantarmu"
walaupun Ayah berkata seperti itu tapi tetap saja itu hanya dalam mimpi, apa benar aku harus pergi dan ikut dengan Jo?

"naru.. kamu ada di dalam?"

"iya.. ada apa Jo?" 

aku menoleh ke arah jam dinding yang menempel di antara kamar ku dan adikku, ternyata sekarang sudah jam 9 malam.

"ayo kita kebawah"

aku berdiri dari sofa panjang yang dari tadi menemani ku melamun, perlahan aku berjalan menghampiri pintu ruangan ku, dan mencoba membukakan pintu untuk Jo.
aku melihat Jo dengan raut wajah yang seperti biasa, dia selalu melemparkan senyum ke arah ku

"adik mu sudah tidur?"

"iya dia sudah tidur"

"baiklah.. ayo kita turun"

Jo menahan pintu untuk ku dan mengarahkan ku untuk berjalan di sampingnya.
selama di perjalanan menyusuri lorong megah ini, aku sesekali melihat wajah nya dari samping, dan dengan polosnya aku tiba-tiba bertanya padanya

"Jo.. dimana Ayah dan Ibu mu" 

sejenak Jo terdiam, lalu Jo menatap ku dengan senyumnya.

"mungkin saat ini mereka sedang memperhatikan kita dari atas" 

  Aku dan Jo sudah mencapai tangga untuk sampai di bawah, dengan perlahan aku bisa melihat banyak orang di bawah sini, ruangan ini seperti tempat pertemuan, aku melihat ada 3 orang duduk di bangku yang di tengah seorang paruh baya yang hanya memakai kaos putih dan celana pendek lalu sebelah kanannya pria berkumis tipis dengan setelan jas coklatnya dan yang di kirinya sepertinya dia masih muda,dia memakai setelan jas juga tapi dengan warna yang berbeda dengan yang lainnya hanya dia sendiri di sini yang memakai jas warna merah, dan sisa nya berdiri mengelilingi mereka dengan setelan jas hitam, ada 2 bangku lagi berdempetan yang kosong, apa mungkin aku akan duduk di situ dengan Jo.
benar saja aku duduk di bangku itu dengan Jo, ada sekitar 8 orang yang berdiri di belakang ku dan Jo. penasaran ku mulai memuncak, sedari tadi kepala ku tidak bisa diam, mata ku juga tidak bisa diam, aku terus menatap orang ini, orang itu, setiap orang di sini tak luput dari tatapanku, sejenak aku mengarahkan wajah ku ke arah telinga Jo 
"Jo.. ada apa ini?" bisik ku, "hmm.. mereka akan menjelaskan sesuatu", "iya Jo, tapi apa itu?", "tentang-", "berhubung tuan muda dari Yakuza sudah tiba mari kita mulai rapat kali ini" tiba-tiba seseorang yang duduk di tengah berbicara memotong pembicaraan ku dengan Jo.

  Seorang paruh baya yang hanya memakai kaos putih dan celana pendek tiba-tiba berkata "Ini sudah kedua kali nya Chinese Triad memasuki Jepang, mungkin waktu pertama mereka masuk ke wilayah kita mereka sudah membuat mapping untuk wilayah-wilayah kekuasaan mereka nantinya" seketika itu juga aku melirik Jo untuk bertanya tapi tiba-tiba dia menunjukan jari telunjuknya ke arah ku, seolah-oleh menyuruh ku untuk diam, terlihat jelas Jo sedang sangat serius kali ini, aku melihat matanya sini menatap tajam kakek celana pendek itu "ya mungkin yang di bilang Abe ada benarnya karna sekarang mereka sudah berada di shibuya-" suasana mendadak ricuh setelah Jo berkata seperti itu, "mereka sudah di sini?" kata Abe (orang paruh baya) "bagaimana bisa?" kata orang yang duduk di sebelah kanan Abe, si jas merah hanya diam saja tidak mengeluarkan satu kata pun, "mereka bisa masuk Shibuya karna tuan Yoshihiko telah terbunuh tadi siang" suasana kembali ricuh lebih ricuh dari yang sebelumnya, "mereka kenal ayahku Jo" tanyaku "iya" balas Jo, Jo pun kembali berbicara "dan mungkin kalian bertanya-tanya siapa yang duduk di sebelah ku ini, mari ku perkenalkan dia bernama Naru Yoshihiko anak dari tuan Yoshihiko" ada apa ini? tiba-tiba mata mereka langsung menyorot ke arah ku, Abe berdiri dari bangku nya dan berjalan ke arahku, dia menunjukkan wajah prihatinnya ke arah ku "mulai hari ini aku mohon bantuanmu" aku hanya bisa tercengang dengan apa yang Abe katanya, aku tidak tahu harus membalas apa perkataan nya itu "I...Iya tuan Abe" sejenak aku tidak sengaja melihat ke arah pria berjas merah itu, dia sedang menatapku tajam seakan penuh pertanyaan di benaknya.

  Dari rapat kecil itu mereka menghasilkan sebuah solusi, ya! solusi itu sangat mencengangkang untuk gadis seusiaku, mereka akan memasukan mata-mata masuk ke dalam struktur organisasi Chinesse Triad tersebut untuk mengetahui daerah mana saja yang akan mereka kuasai, agar Yakuza bisa membentuk pertahanan di daerah incaran mereka.

   Sekarang makin banyak sekali pertanyaan-pertanyaan muncul di benak ku, "sebenarnya ada apa ini?, kenapa ayah bisa terlibat dengan Yakuza, kenapa aku bisa ada di sini, kenapa Jo mengenalku kenapa dia tahu nama ku?" gumamku dalam hati. "terima kasih atas kerja samanya pada malam ini, saya berharap usul dari kalian ini menjadi solusi yang efektif" kata Jo sambil ia berdiri dan menggandeng tanganku untuk keluar dari ruangan itu, aku dan Jo berjalan meninggalkan ruangan itu di temani dengan 5 body guard nya Jo, aku ingin bertanya banyak pada Jo tapi sepertinya tidak malam ini

"lanc" Jo memanggil seorang body guardnya

"ya tuan?"

"3 hari lagi persiapkan pertemuan dengan para elit"

"tapi tuan-"

"aku tidak memiliki pilihan lain"

"baiklah tuan"

aku memandangi lanc, sepertinya Lanc ini bukan orang jepang terlihat dari badannya yang besar, tinggi, dan juga rambut pendeknya yang berwarna kuning dan wajah yang terlihat seram dengan rahangnya yang berbentuk kotak "hahaha" tanpa sadar aku tertawa, Jo melihat ke arahku dengan senyumnya. 

"aku tahu kamu tertawa karna apa haha" 

"hahaha jangan Jo jangan katakan padaku karna apa" 

"Lanc kan? pasti kamu tertawa karna dia kan?" 

Lanc menatap kami dengan wajah bingungnya yang membuat ku semakin ingin tertawa 

"hahaha sudah-sudah Jo" 

Lanc semakin menambah kecepatan berjalannya untuk menghampiri kami dan ia berhenti di depan kami "tuan dan nyonya kenapa tertawa? apa yang salah dengan penampilan saya?" sambil ia merapikan jas dan dasinya 

"astaga Lanc tidak apa-apa kok- haks.." 

gawat aku tidak bisa menahan rasa ingin tertawaku 

"hah.." tanpa sadar Jo pun hampir menertawai Lanc juga, 

dari sekian banyak bodyguardnya sepertinya hanya Lanc yang sedekat ini dengan Jo.

  

0 comments:

Post a Comment