Kembalikan Matahariku

Wednesday, February 17, 2016

(Prolog)
Semakin lama seseorang menjalani kisah cintanya, maka akan semakin dalam pula orang itu terjebak di dalam kisah nya sendiri dan akan terjebak pula di dalam kisah pasangannya itu sendiri.
ya! itulah yang ku rasakan selama hampir 4 tahun ini menjalani petualangan cinta ku bersama Jo.
Jo adalah nama panggilan pasanganku, ia bernama Josaki Higashi
 

Dan ini adalah awal pertemuan ku dengan Jo.

  "Arigatou tte tsutae takute anata wo mitsumeru kedo" Arigatou - Ikimonogakari
Suara musik berdentum di telingaku, "hmm sudah ku duga aku ketinggalan lagi" entah yang keberapa kalinya aku ketinggalan kereta untuk pulang setiap hari rabu karna kegiatan ekskul di sekolah yang ku ikuti, dengan membongkokkan tubuh sambil berjalan seakan menandakan aku sedang malas, aku mencari tempat duduk umum untuk menunggu kereta selanjutnya.
  aku melihat sekitar ternyata sepi tidak terlalu ramai seperti biasanya, "aaahh! pantas sudah jam segini" aku melihat jam tangan ku yang menunjukan bahwa sekarang sudah jam 08:42, tidak terasa hari ini kegiatan ekskul ku sampai jam segini. Peringatan kereta akan tiba sudah berbunyi, aku melepas headset dari handphone ku untuk sementara dan memasukannya ke dalam tas ku, tak sengaja aku melihat ada notif sms di handphone ku, "ah nanti sajalah di dalam kereta aku lihatnya" gumamku dalam hati
  Aku sudah melewati 3 stasiun dan di dalam kereta ini sudah mulai sepi, hanya ada aku dan dua orang penumpang lainnya duduk di pojok kananku, sepertinya mereka berteman karna duduk berdekatan dan saling ngobrol satu sama lain, "kereta sebentar lagi tiba di stasiun shibuya,periksa kembali barang bawaan anda" masinis sudah memberi bahwa sebentar lagi tiba di stasiun yang aku tuju, aku berdiri bersiap turun, "eh? mereka turun disini juga" gumamku dalam hati. pintu pun terbuka dan aku turun, aku berjalan menuju pintu keluar stasiun. aku mendengar suara yang memanggil ku dari belakang ku.
             "hei.. mbak.."
             "iya? kenapa ya?"
             "turun di sini juga ya" sambil tersenyum aneh
             "iya" ku melanjutkan gerak kakiku kali ini lebih cepat
             "mbak.. tunggu dulu dong, kita karaoke yuk" serius jam segini mau karaoke?
             "tidak kak.. terima kasih"
             "atau kita antar pulang, kita parkir mobil ga jauh kok dari sini"
             "tidak kak.. terima kasih"
  mereka berdua berlari dan menarik tangan ku supaya aku berhenti, dan menyeretku secara paksa sambil tertawa entah apa yang mereka tertawakan, mereka memasukanku kedalam mobil minivan yang mereka bawa, dan orang yang tadi berbicara dengan ku duduk di belakang bersama ku, dan yang satu lagi mengendarai mobil, aku memberontak sekuat tenaga melawan orang itu, aku melihat sesuatu yang ia keluarkan dari kantong belakang celananya dan menyuguhkannya kepada supir di depan,
                "ki.. tetesin obat yang tadi kamu beli ki.."
entah obat apa yang ia maksut, ia mulai membekap erat wajahku dengan sapu tangan, rasa bau tajam seketika masuk ke paru paru ku dan membuat kepalaku sakit seperti tertusuk dan membuat dadaku sesak.
  "ah.. percuma aku melawan lemas sekali tubuh"
  "apa sebenarnya mereka inginkan?"
  "salah apa aku?
gumamku dalam hati, perlahan aku tak bisa membuka kedua mataku, terlalu lemas badanku, obat ini menyuruhku untuk tetap rileks, dan akhirnyapun aku tertidur, satu kata muncul sebelum aku kehilangan kesadaranku    

   "Tuhan tolong lindungi aku
  

Bersambung...
  
 

2 comments:

Unknown said...

keren :D

Reno Putra said...

Keren Lanjutin ditunggu post selanjutnya

Post a Comment