Hai To Gensou No Grimgal [level 1] bab 4

Tuesday, April 12, 2016

Menikmati Kehidupan di Guild

Berbagai hal telah terjadi setelahnya, dan sekarang Haruhiro sedang berdiri sendirian di sudut jalanan kota yang disebut Nishimachi.

"Harusnya bangunan inilah tempatnya ..." katanya kepada dirinya sendiri.


Nishimachi adalah tempat di mana kemiskinan dan kemelaratan berpadu; dengan kata lain, ini merupakan daerah kumuh. Semua bangunan tampak sudah tua dan bobrok, banyak juga serpihan bangunan yang berantakan atau berserakan, dan sisanya hanyalah bangunan-bangunan rusak. Beberapa orang yang berlalu-lalang di sekitar tempat tersebut juga berpakaian lusuh. Sebenarnya, ini bukanlah tempat yang ingin dilalui oleh Haruhiro dengan berjalan-jalan sendirian.

Lantas mengapa ia pergi ke tempat seperti ini? Dia seharusnya merubah pikirannya selagi masih punya kesempatan. Namun, sekarang sudah terlambar karena pilihan sudah dibuat.

Haruhiro memutuskan untuk melihat-lihat di sekitar bangunan yang terbuat dari campuran kompleks dari batu dan kayu, tapi dia segera menyadari bahwa itu adalah hal yang sulit. Walaupun dia memperhatikan dengan teliti jalanan di sekitarnya, seakan-akan bangunan di sekelilingnya mengepung dia dan menyembunyikan jalan untuk pulang. Namun, dia diarahkan pada suatu tempat yang terdapat pintu sangat rendah.

Di tengah-tengah pintu berkarat ini, ada suatu benda yang disainnya mirip seperti emblem. Pada emblem itu terdapat lubang kunci yang terukir. Aneh. Apakah ini benar-benar pintu masuk?

"Permisi!" Ketika salam Haruhiro tidak mendapat balasan, ia pun mencoba untuk mengetuk pintu tersebut. Itu membuat tangannya sakit, namun dia masih berusaha untuk membuka pintu tersebut. Dia genggang gagang pintunya, lalu dia putar dan dorong.Namun benda tersebut tidak bergerak.

Mungkin dia tiba pada tempat yang salah. Ketika dia hampir saja meninggalkan tempat itu, terdengar suara rendah yang bergema melalui gang.

"Sebutkan urusanmu."

Dari mana suara itu berasal? Haruhiro tidak tahu. Tampaknya tidak ada orang di sana, dan pintunya masih tertutup rapat. Namun, Haruhiro tidak yakin bahwa dia sedang berimajinasi. Dia benar-benar mendengar suara seseorang di sana.

"Mm ... Aku ingin bergabung dengan Guild," jawabnya.

"Masuklah," kata suara itu, dan pada saat yang sama suara berdenting terdengar dari pintu.

Apakah pintu itu sudah terbuka? Ketika Haruhiro mencengkeram gagang pintu kali ini, ternyata dia bisa membukanya. Dia menariknya, dan menyadari bahwa pintu itu luar biasa berat, namun benda itu bergeser dan pintu pun terbuka. Di balik pintu itu terdapat jalan sempit yang berbau dan berdebu. Pada kedua sisi jalan, berjajar rak-rak yang penuh sesak dengan : tali, logam, roda, dan benda-benda lainnya yang tampak asing bagi Haruhiro.

Ketika ia dengan gugup menutup pintu, Haruhiro menyadari bahwa bagian dalam bangunan itu tidak segelap bagian luarnya. Cahaya berasal dari lampu yang terletak di bawah jalur tersebut. Di dekat lampu, terdapat jalan berbalik dan bahkan semakin sempit. Haruhiro membalikkan tubuhnya ke samping dan, entah bagaimana caranya, akhirnya dia berhasil melalui jalan tersebut kemudian sampai pada suatu ruang.

Ruang itu cukup redup, sehingga dia tidak tahu seberapa besar ukurannya. Suatu meja telah ditempatkan pada ruangan tersebut, dan ada seorang wanita yang sedang duduk bersila di atasnya. Wanita itu dengan santai memainkan pisau yang dipegangnya. Rambutnya cukup panjang sehingga setengah wajahnya tak terlihat dengan jelas, namun tubuhnya begitu terbuka. Bahkan, lengan, kaki, dan sebagian dada…. semuanya benar-benar terpampang tanpa penutup.

"Jadi, Kau ingin bergabung dengan Guild Thieves."

"Y-ya," Haruhiro menelan ludah. Mungkin lebih baik dia tidak menatap wanita itu, maka dia pun mengalihkan pandangannya.”Rencananya sih begitu."

"Dilihat dari penampilanmu, kau adalah seorang anggota pelatihan Crimson Moon. Kau adalah orang kedua yang datang ke sini hari ini.”

"Kedua?"

"Tidak masalah. Jika kau ingin bergabung dengan kami, kau akan menjalani latihan satu-lawan-satu selama tujuh hari. Aku akan menjadi mentor-mu. Bukankah itu adalah suatu kehormatan?"

"Eh, aku ..." Haruhiro melirik wanita itu dari sudut matanya. Sepertinya dia akan mendapatkan masalah jika mengamati dada wanita itu, jadi dia mengalihkan tatapannya pada wajah. Berapa usianya? Mungkin dia tidak lagi muda. Sepertinya, usianya adalah pertengahan 30-an. Itu cukup tua bagi seorang Haruhiro yang berusia 17 tahun.

Namun, itu tidak mengubah fakta bahwa wanita itu seksi. Daya tarik seks-nya terpancarkan dengan jelas.”…Suatu kehormatan. Ya."

"Jika kau tidak puas, kau bisa diajari oleh orang lain."

"Tidak! Tidak, tidak sama sekali."

"Tapi biarkan aku memberitahumu suatu hal." Dia menjilat bibirnya dan mendorong ujung pisau ke meja.”Aku sangat menuntut. Jika kau tidak bisa memenuhi tuntutanku, kau akan dihukum.”

"... Jangan terlalu mempersulit diriku."

Wanita itu tertawa pelan dan lantas mengikat rambutnya.”Apakah kamu sudah tahu tentang aturan dan peraturan Guild Thieves?”

Di Altana, ada organisasi yang terdiri dari orang-orang yang bekerja dalam suatu profesi sama, organisasi itulah yang disebut sebagai Guild. Guild Blacksmiths, Carpenters, Mason, Chefs, dan sebagainya. Selain itu, ada Guild Warriors, Mages, Paladin, Priest, Hunters, Dark Knights, dan yang terakhir Thieves.

Guild melindungi hak individu dan menawarkan tempat untuk belajar melakukan pertukaran. Sementara itu, anggota Guild menawarkan perlindungan bagi sesama. Di Altana, mereka yang ingin mengejar pekerjaan pada profesinya masing-masing harus bergabung dengan Guild. Siapa saja yang mencoba untuk melakukan pertukaran tanpa menjadi anggota Guild, akan segera terhalangi oleh aktifitas Guild lainnya. Dan karena semua orang tahu tentang konsekuensi ini, maka tidak ada yang mau berbisnis dengan orang yang tidak berada dalam naungan suatu Guild.

Memiliki dua profesi sangatlah tidak dianjurkan. Meskipun ini adalah pembatasan yang parah, Guild berusaha keras dalam membina anggota generasi muda. Setelah seseoranh menjadi anggota resmi Guild, Guild juga akan mengajari mereka berbagai skill. Pada kenyataannya, tidak mungkin bagi seseorang mempelajari berbagai teknik dan skill tanpa bantuan dari Guild.

Tentu saja, mereka masihlah membutuhkan usaha keras untuk mendapat berbagai teknik dan skill. Seseorang yang mendaftarkan sebagai anggota, tidak serta-merta mendapatkan kemudahan untuk menguasai suatu skill. Semua anggota harus mematuhi semua peraturan, resiko, maupun sanksi yang ditetapkan oleh Guild-nya masing-masing.

Yahh, paling tidak itulah informasi yang telah diceritakan oleh Manato. Manato bahkan sudah memberitahu Haruhiro tentang suatu Guild Thieves dengan hokum yang aneh. Tetapi bahkan setelah menimbang-nimbang, Haruhiro pun memilih Guild Thieves, dan mengabaikan yang lainnya.

"Jika aku ingat, aturan di sini adalah : tidak pernah ada aturan," jawab Haruhiro.

"Tepat sekali." Wanita itu mencabut pisau dan memutar-mutarnya. "Tentu saja, itu tidak berarti kita boleh seenaknya sendiri. Misalnya, kita tidak beroperasi di daerah yang diklaim oleh orang lain, dan juga tidak melakukan bisnis pada sesama anggota. Syarat itu juga berlaku untuk pasukan Crimson Moon. Satu Party hanya diperbolehkan memiliki satu Thief, dan kita tidak boleh mencuri barang dari sesama Thief atau sesama anggota pasukan cadangan. Kau akan diajarkan kode etik ini secara bertahap. Jika kau benar-benar ingin menjadi seorang Thief, maka ingat itu baik-baik.”

"Sepertinya….. aku bersedia."

"Ini bukan perkara apa yang kau inginkan ..." wanita itu menoleh untuk menatap Haruhiro secara langsung, dan dia mengulurkan tangannya sembari melebarkan telapak tangan. ”... Jika kau tidak mampu…..."

Bergabung dengan Guild tidak se-simpel mengisi formulir pendaftaran. Haruhiro merogoh sakunya, mengeluarkan kantong kulit yang dia buntalkan, dan melonggarkan tali pengikat kantong tersebut. Menurut Manato, diperlukan pembayaran sejumlah uang untuk bergabung dengan Guild apapun. Dan menurut perjanjian sebelumnya, dikenakan biaya sama untuk mendaftar di Guild manapun. Para anggota baru juga diwajibkan mengikuti kursus selama 7 hari penuh untuk belajar dasar-dasar pertukaran atau berdagang.

Haruhiro mulai menarik beberapa perak dari kantongnya. Satu perak, dua perak, tiga perak ... menurut pendapatnya, biaya keanggotaan sangatlah mahal, tapi ia tidak punya pilihan selain membayar. Mustahil untuk menjadi anggota Crimson Moon tanpa pengetahuan atau skill. Haruhiro mengakui pentingnya kebutuhan ini, tapi tetap saja harganya mahal. Empat perak, lima perak, enam perak, tujuh perak ... Totalnya, dia harus membayar 8 keping perak.

Delapan perak. Sama dengan delapan ratus perunggu. Jika harga kebab adalah 4 perunggu, maka dia bisa membeli dua ratus kebab. Apakah dia benar-benar harus bergabung dengan Guild? Ya, tidak ada jalan lain. Semuanya telah mendengarkan penjelasan Manato dan menyepakati cara ini. Semuanya harus bergabung dengan Guild masing-masing, sekarang juga.

Haruhiro mengambil napas dalam-dalam, dan tanpa berpikir lebih jauh, dia menempatkan delapan perak di telapak tangan wanita itu.

Wanita itu menutup tangannya dan tersenyum ramah.”Moto kami adalah : tanggung jawab pada diri sendiri, kebebasan, dan pembatasan yang sedikit. Kami akan membuatmu bersumpah nanti. Kau sekarang adalah anggota Guild Thieves. Apakah kau lega?"

"Sepertinya begitu. Sekarang aku adalah anggota, lantas bagaimana dengan julukanku?"

"Julukan adalah sesuatu yang kau buat sendiri sebagai Thief. Sekarang, kau hanya dipanggil dengan sebutan Anggota Baru. Nama aslimu tidak berguna saat ini. Setelah tujuh hari pelatihan, aku, sebagai mentormu, akan memberikan julukan yang cocok. Jika kau ingin nama yang terhormat, maka bekerja keraslah dan belajar lebih cepat.”

"Um, tidak apa-apa jika kau kupanggil Master?"

"Aduh…aduh…." wanita itu bersandar di dekatnya, dan dia menangkap dagu Haruhiro. Posisi dia cukup dekat, dan dadanya……. Bahkan terlihat semakin besar, sampai-sampai Haruhiro hendak terbenam di antaranya .”Itu tidak buruk sama sekali. Kau ini cukup baik, ya.”

Wanita itu tersenyum lebar dan membelai dagu Haruhiro dengan ujung jarinya.

"Namaku Barbara. Ini akan menjadi tujuh hari yang menyenangkan.”

0 comments:

Post a Comment