Hai To Gensou Grimgal [level 1] bab 5

Tuesday, April 12, 2016

Pertemuan

Pada kenyataannya, tidak peduli apakah tujuh hari berikutnya menyenangkan ataukah tidak ... bahkan Haruhiro sekalipun tidak bisa memahaminya.

Siapapun dan kapanpun, setiap anggota boleh keluar dari Guild Thieves yang cinta akan kebebasan. Dan jika seseorang sudah keluar, maka dia bisa kembali menjadi anggota hanya dengan membayar 8 perak. Namun, mereka yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi mentor dilarang berbicara pada orang lain tentang teknik mencuri, teknik serangan mendadak, teknik membunuh, dan skill rahasia lainnya yang pernah diajarkan oleh Guild.


Tentu saja, semua yang diajarkan dalam kursus 7 hari juga tidak boleh dibocorkan pada pihak lain. Jadi, Haruhiro tidak bisa membicarakan tentang semua itu. Dia juga tidak boleh menyebutkan nama mentor yang telah diberikan padanya. Itu adalah nama julukan yang hanya diketahui dan digunakan oleh sesama Thief, orang luar pun tidak perlu tahu akan hal itu. Haruhiro akhirnya mendapatkan suatu nama julukan, namun agaknya dia tidak mau orang lain mengetahui nama tersebut.

... Itu karena dia akhirnya mendapat nama julukan : "Kucing Tua." Menurut Master Barbara, julukan itu disematkan padanya karena mata Haruhiro selalu tampak ngantuk, seperti kucing tua. Ketika Haruhiro memikirkannya lagi, ia mengakui bahwa hal itu mungkin saja benar, tapi bukan berarti wanita itu boleh menyebutnya sesuka hati. Barbara bisa menamainya "Panther," atau "Jaguar," atau "Serigala," atau "Elang," atau sejumlah nama lain yang terkesan lebih keren. Toh, lebih banyak nama lain yang lebih baik daripada "Kucing Tua."

Apapun itu, sekarang Haruhiro telah menyelesaikan pelatihan tujuh hari, yang termasuk penginapan dan makanan gratis. Dan dia pun sudah menjadi anggota Guild Thief seutuhnya.

Mungkin juga tidak…..

Master Barbara menjejelkan pelajaran tentang peraturan dan ideologi seorang Thief padanya, sekaligus skill Thief yang paling dasar,

[PICK LOCK] itu adalah skill paling dasar dari semua skill pertempuran, [HIT] itu adalah skill penting untuk melakukan serangan kejutan. Namun, Haruhiro tidak yakin bahwa dia sudah menguasai skill-skill tersebut. Ia masih harus menggunakan skill itu berulang kali agar benar-benar terbiasa dan menguasainya.

Ketika tiba saatnya untuk belajar skill baru, ia harus kembali ke Guild dan berlatih dengan Master Barbara lagi. Tentu saja, diperlukan pembayaran, dan dia harus menjalani pelatihan selama 7 hari lagi.

Saat ini, satu-satunya skill yang Haruhiro telah pelajari adalah [PICK LOCK] dan [HIT], tetapi tingkat kemahiran keduanya sangatlah rendah. Dia tidak yakin bisa menggunakan skill tersebut pada pertarungan yang sebenarnya.

Sebagai hadiah karena telah menyelesaikan pelatihannya, ia menerima jubah bekas, belati bekas, satu set peralatan Thief bekas, dan sepasang sepatu tua… barang-barang butut itulah yang dia kenakan sekarang. Dia memang tampak seperti seorang Thief dengan mengenakan barang-barang itu, tapi masih kurang meyakinkan.

Master Barbara melatihnya dengan kejam, dan dia memastikan bahwa Haruhiro harus mengerti bahwa jalan untuk menjadi seorang Thief sangatlah curam dan berat. Haruhiro adalah pemula yang hendak berubah menjadi bibit Thief yang unggul.

Apakah dia benar-benar akan baik-baik saja?

"Kucing Tua" menghela napas berat dan dia pergi menuju ke tempat pertemuan. Masih dini hari, sehingga pasar belum begitu ramai. Hanya ada dua orang berdiri dalam antrean di Kebab Dory. Salah seorang diantaranya mengenakan baju kulit dan pedang panjang yang dia sarungkan pada sabuknya. Rambutnya cukup acak-acakan. Orang lainnya memegang busur dan terdapat sarung anak panah yang digantungkan di punggungnya. Dia juga memiliki Kukri* yang digantungkan pada pinggangnya. Rambutnya diikat dengan model kepang.
[Catatan penerjemah : Kukri adalah sejenis pisau melengkung, atau kita biasa menyebutnya sabit.]
"Ranta! Yume!”

"Hm?" Ranta berbalik menghadap Haruhiro.

"Hrmph," kata Yume sembari menggigit sepotong kebab, dan dia juga memutarkan wajahnya ke Haruhiro.

Yume adalah seorang gadis yang selalu berekspresi ceria, namun pemandangan itu rusak akibat Ranta berambut berantakan yang selalu tampak cemberut. Sudah lama dia tidak bertemu dengan mereka, karena Haruhiro harus menghabiskan seminggu penuh untuk latihan. Ya, Master Barbara memang seksi, tapi dia benar-benar sadis dan tidak pernah membiarkan Haruhiro malas-malasan.

Setiap malam, Haruhiro harus tidur meringkuk dengan menggunakan selimut kotor dan tipis. Dia tidur pada lantai keras dan sel yang terisolasi. Ia membayangkan bahwa pasti rekan-rekannya yang lain juga mengalami masa-masa sulit seperti dirinya. Pemikiran itu tidak memberinya banyak dorongan, tapi itu cukup membuat dia merasa nyaman.

Dia benar-benar dewa yang teramat-amat mengerikan. Inilah yang terburuk, Haruhiro berpikir demikian. Setelah malampaui batas daya tahan dan tidak sanggup meneruskan, Haruhiro sempat beberapa kali berpikir untuk melarikan diri dari kamp pelatihan. Namun, rasa takutnya terhadap Master Barbara menghentikannya berbuat demikian.

"Ranta ...! Yume ...!” Haruhiro berlari ke arah mereka, sembari mengangkat tangan dengan lima jari terbuka.

"Oh?" Ranta juga melambaikan lima jari padanya, tapi ekspresi Yume jelas mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, sehingga Haruhiro pun melambaikan tangan padanya dengan hampa.

Apakah ia terlalu bahagia? Karena sedikit malu, dia pun berdehem dan memulai topik pembicaraan baru.”Hei. Bagaimana kabar kalian berdua? Di mana yang lainnya?"

"Sepertinya kabarku baik-baik saja," jawab Ranta sembari melihat sekeliling.”Tidak ada yang lain di sini kecuali kami berdua.”

"Hrmphermmurphm," kata Yume sembari menelan kebabnya dengan terburu-buru, dan dia pun tersedak. Dia mulai batuk-batuk.

Haruhiro menatapnya.”Yume, kau baik-baik saja?"

"Baik. Berhenti bicara ...”

"Benar-benar tidak baik jika kau mencoba berbicara dengan mulut penuh. Lebih baik kau nikmati terlebih dahulu makananmu, telan dengan benar, kemudian mulailah bicara dengan santai.”

"Yume tidak tahu mengapa, tapi Yume suka makan dengan terburu-buru."

"Sungguh?"

"Master Guild Yume selalu bilang : Yume, kau harus mencoba untuk makan selambat mungkin. Yah, mungkin itu lebih mirip teguran, seperti : YUME MAKANLAH DENGAN LEBIH LAMBAT.”

Ranta menatap Yume dari samping, dan ekspresinya penuh dengan tanda tanya. "Apakah kau benar-benar bisa menggunakan busur panah itu? Bagiku, kau sungguh tidak mirip seperti seorang Hunter.”

"Maksudmu, apakah Yume tahu tentang memanah?" Yume memiringkan kepala ke samping dan menggembungkan pipinya. ”Kata Master Guild Yume, Yume mungkin tidak memiliki bakat untuk itu. Tak peduli seberapa banyak Yume berlatih, kemampuan Yume tak pernah berkembang.”

"Tapi, seorang Hunter yang tidak bisa menggunakan panah tidak bisa disebut Hunter, kan? Semua Hunter dapat menggunakan panah," jawab Ranta.

"Tapi Yume menginginkan seekor serigala sebagai pendamping, maka dari itu Yume memilih untuk menjadi seorang Hunter."

"Serigala, eh?" Haruhiro mengusap bagian belakang lehernya. Rupanya Hunter berpengalaman mampu menjinakkan dan berkomunikasi dengan serigala. Meskipun begitu, sebenarnya serigala bukanlah hewan pendamping yang umum. Haruhiro bisa melihat dan sedikit mengerti tentang kepribadian Yume.

"Di sini ada Hunter tidak berguna, ditambah lagi Thief yang sama saja," Ranta menyemburkan kata-kata itu dengan ekspresi jijik. ”Pasti akan sulit untuk bertualang di luar."

"Tutup mulutmu, hei rambut acak-acakan," Haruhiro membalasnya.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu!"

"Um, permisi," sela seorang gadis mungil yang mengenakan topi segitiga kehitaman dan pakaian berwarna sama. Dia berdiri langsung di belakang Ranta.

"GAH!" Karena kaget Ranta tersontak, melompat dan memutar di udara.

Topi gadis itu berbentuk lingkaran dan cukup lebar. Dia bersandar pada tongkat sambil menundukkan kepalanya, sehingga tak seorang pun bisa melihat wajah gadis itu. Meskipun begitu, Haruhiro langsung saja mengenalinya.

"Shihoru?" Tanyanya.

Gadis itu mengangguk diam-diam. Bagaimanapun juga, dia adalah Shihoru. Ranta membuka matanya lebar-lebar, dan meletakkan tangannya di atas dada.

"Kau membuatku takut dengan menyelinap di belakangku seperti itu!" Kata Ranta. "Kau menjadi seorang Mage, akan tetapi tindakanmu lebih mirip seorang Thief."

"Maafkan aku. Tak seorang pun dari kalian menyadari kedatanganku, jadi aku tak tahu bagaimana harus mendekati kalian…"

"Tidak bisakah kau mengucapkan salam seperti orang lain pada umumnya? Seperti, 'hey' atau 'hi' atau 'oy.' "

"Maafkan aku, tapi aku memang tidak bisa berkata normal. Aku benar-benar menyesal ...”

"Berhenti meminta maaf! Kau membuatku terlihat seperti orang jahat!"

"Kalau dibandingkan dengan Shihoru…." kata Haruhiro sembari menyela di antara mereka berdua.”….. kau memang lebih mirip orang jahat, jadi kau tidak perlu marah seperti itu.”

"Oh, jadi kau adalah orang baik, Haruhiro? Mungkin Shihoru bisa menyembunyikannya dengan baik, tapi aku tahu bahwa kau sedang mengincar DADA RAKSASA miliknya.”

"Apa? Menyembunyikannya?” Tatapan Haruhiro secara otomatis langsung beralih ke dada Shihoru.

Shihoru segera memeluk dadanya, sehingga Haruhiro tidak tahu apakah dadanya memang besar ataukah tidak ... Tunggu dulu, apa sih yang sedang aku lakukan? Dia tidak seharusnya melihat ke arah itu. Wajahnya terasa panas.

"Maaf," katanya sambil menundukkan kepala.

"Tidak apa-apa ..." jawab Shihoru.

"Kau menyembunyikan dadamu!" Ranta menunjukkan jarinya pada Shihoru. "Kau tidak bisa menipu mata-mata ini! Mataku bisa melihat tembus ke dalam bantalan-bantalan itu!”

Haruhiro memelototi Ranta.”Skill macam apa itu?"

"Ini bukan skill, itu adalah bakat alami!"

"Payudara Shihoru memang begitu besar," kata Yume sembari meraba dadanya sendiri.”Pasti enak ya punya dada yang besar. Dada Yume datar. Itu tidak akan menjadi masalah jika Yume ramping, namun Yume lembek dan berdada rata. Itu membuat Yume sedih ...”

"... I….i…..ini….hanya ..." Shihoru meringkuk, seakan-akan dia ingin lenyap dari hadapan mereka .”Ini hanya terjadi karena aku gemuk… itu saja."

"Sungguh?" Jawab Yume.”Tapi bagiku, Shohoru sama sekali tidak terlihat gemuk."

"Pakaian aku menutupinya, itu saja ..."

Ranta mendengus.”Shihoru. Gadis-gadis lain pasti membencimu.”

"…Mengapa?"

"Kau tidak gemuk, tapi kau berpendapat bahwa dirimu sendiri gemuk. Pemikiran seperti itu hanya akan membuat gadis-gadis lain iri padamu.”

"Aku tidak bermaksud untuk ... Maksudku ..." bahu Shihoru mulai gemetar.”Maksudku, aku benar-benar gemuk ..."

"Tunggu," kata Ranta yang tampak malu.”Tunggu sebentar ... Itu bukan alasan untuk menangis.”

"Aku-aku tidak m-m-m-menangis," Shihoru tergagap.

"Ya, kamu menangis! Lihatlah air matamu itu! Kau pasti menangis!”

"Tidak apa-apa, Shihoru," kata Yume sembari membungkuskan lengannya di sekitar tubuh Shihoru.”Jangan menangis. Yume tidak membenci Shihoru. tapi Yume hanya belum memahami sifat Shihoru ...”

Haruhiro mengerutkan kening.”Itu ... Itu tidak akan menenangkannya,Yume.”

"Oh? Begitukah? Tapi tubuh Shihoru terasa nyaman. Lembut dan licin.”

"Ahh, jangan sentuh itu ... Itu memalukan ..."

"Hei, kalian berdua." Ranta menghela napas dengan keras. Sangat keras.”Kalian berdua sungguh menakjubkan! Melakukan hal seperti itu di tempat terbuka! YEAH! Lakukan lagi!”

"Kalian sedang bergembira rupanya," seseorang menyela.

Haruhiro berpaling ke arah suara tersebut.”Manato!"

Manato mengenakan jubah dengan garis-garis berwarna biru. Di tangannya, dia menggenggam semacam tongkat.

"Sepertinya aku terlambat datang," Manato tersenyum lebar dan memandang semuanya secara bergiliran.”Aku adalah seorang Priest, temanku Haruhiro adalah Thief, temanku Yume adalah Hunter, si gadis baik Shihoru adalah Mage, dan yang terakhir Ranta adalah Warrior. Sepertinya Party ini sudah siap untuk pergi bertualang.”

"Benarkah?" Kata Ranta sambil mengerutkan kening.”Ranta adalah Warrior? Kau memanggil Ranta saja?"

"Oh, maafkan aku. Kalau begitu, Ranta adalah…..”

"Persetan dengan profesi! Setelah kupikir lagi, sebaiknya kau memanggil aku dengan sebutan Tuan Ranta.”

"Haha tidak mau."

"Jangan hanya mengatakan 'tidak mau', lantas tertawa begitu saja!" Teriak Ranta.

"Yah, kita kan teman. Yume tidak masalah kok," kata Yume.

"Aku…. Ah… aku tidak keberatan kau panggil apapun," kata Shihoru dengan malu.

"Terima kasih, Yume, Shihoru," jawab Manato.

"Yep!" Kata Yume sambil melambaikan tangannya. Tampaknya Shihoru mengatakan sesuatu sebagai balasan, tapi Haruhiro tidak mendengarnya karena suara gadis itu teramat pelan.

"Manato." Haruhiro mengangkat tangan kanannya, dan Manato juga mengangkat tangannya yang memegang tongkat untuk membalas salam Haruhiro. Mereka melakukan toss, dan terdengar suara yang meyakinkan.

Haruhiro memukul bahu Manato dengan ringan.”Aku senang sekali melihatmu hari ini, Manato. Disebut apa pelatihanmu? Pelatihan Priest?"

"Ya. Dan, bagaimana dengan Guild Thieves-mu?” tanya Manato sebagai balasan.

"Gampang kok," Haruhiro langsung menjawab sembari mengerutkan kening, tampaknya dia cukup canggung karena telah berbohong.”... Sebenarnya, itu bohong. Pelatihanku cukup mengerikan. Mentorku sangat mengerikan. Dia benar-benar seksi, tapi sangat menakutkan.”

"Seksi, ya? Wah, pasti menyenangkan. Master-ku hanyalah orang tua pemarah, dan keras kepala. Jika dia marah, suara kerasnya cukup membuat kepalaku pusing.”

"Kepala pusing? Manato, seberapa keras sih dia berteriak padamu?”

"Aku tidak ingat. Tapi dia kuat marah seharian sembari terus membentakku. Dia sanggup marah sepanjang waktu.”

Haruhiro, terus digembleng oleh Master Barbara, sampai-sampai dia kehilangan semua kepercayaan dirinya sebelum bisa mengembangkan skill apapun. Jujur saja, itu cukup menyedihkan. Tapi sepertinya, Manato mengalami hal serupa. Mungkin semua orang juga mengalami hal yang sama ketika pertama kali berlatih di Guild apapun. Setelah menyadari bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang kesusahan, suasana hati Haruhiro menjadi sedikit lebih lega. Sepertinya itu bukanlah hal yang perlu dimasukkan dalam hati.

Berkat Manato, ia merasa cukup lega. Manato juga merupakan orang yang menginformasikan tentang sistem Guild, dan mendorong mereka bergabung dengan mereka. Tanpa Manato, mungkin mereka sekarang sudah jadi gelandangan. Haruhiro bahkan tidak ingin berpikir tentang hal itu.
Grimgar L1 084.jpg
"Aku kira, sekarang adalah waktu yang tepat," Ranta mendesah. Ekspresinya agak aneh.”Sebenarnya, aku punya pengumuman untukmu semua. Suatu pengumuman yang sangat penting.”

Haruhiro mengangkat alisnya.”Seperti apa?"

"Apa itu?" Kata Yume sambil berkedip karena terkejut. Shihoru menatap Ranta dengan gugup dan Manato melihat peralatan dan armor Ranta dengan curiga.

Ada sesuatu yang aneh. Ranta mengenakan armor kulit yang keras dan ada juga pedang yang menggantung pada sabuknya. Tapi penampilannya cukup mirip dengan seorang Warrior.

"Hm," kata Manato, matanya menyipit.”Bukankah seharusnya seorang Warrior mengenakan peralatan berupa rantai-"

"Dengar!" Ranta membusungkan dadanya dengan dorongan kuat, sampai-sampai Haruhiro khawatir dia akan terjatuh.”Aku sudah memberitahu semuanya bahwa aku akan menjadi Warrior, tapi aku berubah pikiran! Sudah jelas bahwa kejeniusanku tidak akan banyak dimanfaatkan jika aku bergabung dengan Guild Warrior, maka aku pun urung bergabung dengan mereka!”

"Ap…." Manato mulai berkomentar, tapi kemudian dia seakan kehilangan kata-kata. Wajahnya pun menjadi pucat.

Haruhiro tidak bisa menyalahkan dia. Sejauh apa yang Manato mampu pahami, suatu Party tidak akan bisa terbentuk tanpa kehadiran 2 kelas, yaitu Priest dan Warrior. Warrior adalah petarung garis depan, sekaligus raksasa yang menghadapi musuh secara langsung dengan mengandalkan kekuatan dan amarahnya. Priest adalah penyembuh Party, yang mendukung rekannya selama pertarungan berlangsung. Karena itu, Manato merelakan dirinya untuk menjadi Priest sementara menganjurkan Haruhiro atau Ranta menjadi Warrior.

Awalnya, Ranta bersedia karena dia pikir itu adalah kelas yang keren, sehingga Haruhiro memutuskan untuk bergabung dengan Guild Thieves.

"Hm?" Ranta ekspresi benar-benar tak acuh. "Kehilangan sesuatu yang-penting? Kau benar-benar terkejut, kan? Sungguh terkejut, kan”

"Tidak mengejutkan," kata Haruhiro sambil menggosok pelipisnya.”Lebih seperti kecewa. Mengapa kau memutuskan untuk bergabung dengan Guild berbeda tanpa berdiskusi dengan kami?”

"Suatu perasaan. Firasat. Intuisi. Indra ke enam. Para dewa yang bersemayam di dalam diriku berbisik kepadaku: Kau tidak lahir sebagai seorang Warrior. Itu tak pantas. Kau adalah seorang pria dengan kemampuan yang lebih besar daripada itu."

"Lalu," kata Manato, tampaknya dia mulai tenang, meskipun ekspresinya masih sedikit gelisah, "Guild apa yang kau masuki?”

"Lihatlah!" Ranta mengeluarkan kalung yang bermotif tengkorak…. Tidak…. itu benar-benar kumpulan tengkorak yang dijadikan kalung… kemudian dia menunjuk pada dadanya. Pada Armornya juga tampak simbol mirip tengkorak.”Aku adalah seorang Dark Knight! Puja Penguasa Kematian, Dewa Kegelapan Skulheill!”

Yume menempatkan jari telunjuk pada bibir bawahnya.”Ini sedang tren, ya?”

"Tidak!" Ranta berteriak sembari menyemburkan kata-kata itu.”DARK KNIGHT! Bukan nama itu mengagumkan? Aku lebih unggul daripada Warrior biasa!”

"Tolong jangan bilang bahwa…." Shihoru dengan lembut berbisik, "…. kau menjadi Dark Knight hanya karena namanya terdengar keren ...”

"Hanya?'" Ranta mendesah dengan lebay.”Apakah aku perlu alasan lain? Tidak, aku tidak perlu alasan lain. Bahkan, memang tidak perlu ada alasan lain tak peduli berapa kali kau berpikir.”

Haruhiro sangat ingin menghajar pria berambut semrawut itu. Dia benar-benar tergoda untuk melakukannya. Tapi dia tidak melakukannya. Walaupun ia menghajar Ranta, tidak aka nada solusi dari situasi ini.

"Guild Dark Knight memiliki aturan khusus, bukan?" Haruhiro malah bertanya.”Setelah Kau bergabung, Kau tidak diizinkan untuk meninggalkan Guild. Jika kau mencoba pergi, mereka akan datang untuk mencarimu.”

" 'Sampai engkau dinaungi oleh Dewa Kegelapan, maka engkau tidak diijinkan untuk menyembah Dewa selain dirinya ", dan itu adalah perintah. Paham? 'Dinaungi oleh Dewa Kegelapan' berarti kematian," kata Ranta.

"Jadi, apa yang bisa dilakukan oleh seorang Dark Knights?" Tanya Haruhiro.

"Aku bisa memanggil Demon!" Ranta mengangkat tangannya yang terkepal, kemudian menurunkannya.”Tapi tidak saat ini. Pada siang hari, kekuatan Dewa Cahaya Luminous terlalu kuat.”

"Jadi kau hanya bisa memanggilnya di malam hari."

"Untuk sekarang! Dia semakin kuat karena aku mengumpulkan Vices!”

"Jadi, Demon itu bisa melakukan apa?"

"Dia berbisik kepadaku, dan memberitahuku ketika musuh mendekat. Sesekali, dia akan meledak dengan lelucon setan!”

"Apa?"

"Apa maksudmu apa? Dark Knight benar-benar sempurna untukku!”

"Kau benar," Manato mengangguk sembari tersenyum dengan sinis. Terdengar nada ejekan pada tawa Manato. ”Itu sungguh cocok untukmu."

"Itu benar!" Ranta berkata dengan bangga tanpa mempedulikan maksud sesungguhnya dari Manato.

Betapa bebal pria ini, pikir Haruhiro. Ranta mungkin tidak pernah merasa susah dan tidak peduli pada apapun, namun itu tidak baik untuk Party secara keseluruhan. Apakah mereka bisa disebut idiot karena telah mempercayakan berbagai hal pada pria macam ini? Haruhiro menunduk.

Iya, mereka memang idiot.

0 comments:

Post a Comment