Hai to Gensou no Grimgal [level 1] bab 23

Thursday, May 5, 2016

Prolog

Lonceng berdentang untuk menunjukkan pukul 6 petang. Ketika suara lonceng tersebut mulai bergema kemudian memudar, Altana pun sudah diliputi oleh kegelapan malam. Itu adalah bunyi lonceng terakhir hari ini, dan lonceng hanya dibunyikan mulai pukul 6 pagi sampai dengan 6 petang.

Namun, hanya buruh pekerja keras yang memanfaatkan gema lonceng itu. Hari kerja mereka dimulai pada pagi hari, dan diselesaikan dengan makan malam dan minum-minum. Banyak juga orang yang menggunakannya sebagai pertanda untuk menutup toko. Sementara itu, bagi para pekerja di kedai minum, bunyi lonceng tersebut adalah penanda bahwa tempatnya akan mulai penuh dengan pelanggan.

Dan bagi Kedai Sherry, ketika bunyi lonceng ke 6 sudah selesai bergema, mereka pun menikmati bisnis terbaik. Sejumlah besar Anggota Crimson Moon mengunjungi tempat itu untuk bersenang-senang sembari melepas lelah, agar esok harinya mereka bisa bekerja lagi dengan semangat.

Namun malam ini, Kedai Sherry lebih hidup dari biasanya. Anggota Crimson Moon bukan satu-satunya yang hadir, ada juga pengrajin tua, orang-orang muda yang sedang magang kerja, pedagang gemuk, wanita karir yang menawan, dan bahkan pasukan reguler juga ikut meramaikan kedai itu.

Pada setiap sudut kedai, yang Haruhiro lihat hanyalah manusia yang bersesakan, dan bahkan lantai yang luas terasa sempit. Tentu saja, tak ada tempat duduk tersisa, sehingga banyak orang yang harus berdiri. Mereka tak hanya berdiri di lantai satu atau dua, namun mereka juga berdiri di tangga.

Semua orang memenuhi Kedai Sherry ini setelah mereka mendengarkan rumor tertentu.

Biasanya, anggota Crimson Moon yang terkenal akan dipanggil oleh Klan tempat mereka berasal. Pria dari Klan ini….atau, wanita dari Klan itu…... Manusia adalah ras yang paling dominan di Altana dan sekitarnya, namun jika kau semakin jauh dari Altana, maka kau akan semakin sering menemukan ras monster yang kuat dan tak bersahabat.

Seringkali, mereka mengandalkan jumlah yang banyak untuk membunuh manusia setiap kali bertemu. Oleh karena itulah Klan lahir, dan jika tujuannya adalah mencapai pencapaian militer tertentu, maka pilihan terbaik adalah bergabung dengan salah satu dari Klan-klan tersebut. Bahkan, mungkin lebih akurat jika mengatakan bahwa bergabung adalah suatu keharusan, dan sangat diperlukan.

Meskipun begitu, ada suatu Party yang masih saja bertarung secara sembrono sampai saat ini, tanpa meminta bantuan dari orang lain. Empat dari mereka adalah anggota Crimson Moon, dan satunya adalah Elf. Salah seorang anggota Crimson Moon itu adalah Pingo, dan dia adalah seorang Necromancer. Jika manusia buatannya bernama Zenmai dihitung, maka total anggota Party itu adalah 6 orang.

Mereka dianggap sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan reputasi mereka di Altana selalu unggul. Mereka adalah satu-satunya anggota Crimson Moon yang pernah diundang pada acara pesta makan malam yang diselenggarakan oleh Earl Altana, Gerran Vedoy. Mereka bahkan menolak untuk menghadirinya.

"Souma, bukankah sekarang adalah saat yang tepat?"

Atas desakan wanita seksi ini, Souma bangkit dari tempat duduknya. Itu saja sudah menyebabkan kegaduhan pada seisi kedai tersebut. Tentu saja, itu adalah suatu hal yang lumrah. Lagipula, semua orang di sini ingin mendengarkan pengumuman yang akan Souma nyatakan. Bagaimana jika mereka tidak mendengar pengumuman itu karena kegaduhan yang mereka buat sendiri?

Bagaimanapun juga, hari ini adalah hari yang layak dicatat dalam buku sejarah. Hari ini adalah hari disaat Souma yang terkenal hendak membentuk Klan, dan tentu saja ini diluar dugaan. Rumor mengatakan bahwa ia datang untuk merekrut anggota.

Tapi, apakah rumor itu benar? Mungkin itu tidak lebih dari suatu kabar burung yang diragukan kebenarannya. Banyak juga yang berpendapat begitu, tapi Souma benar-benar muncul di Kedai Sherry malam ini, dan ia sepertinya ingin mengumumkan sesuatu di depan banyak orang yang berkumpul saat ini.

"Shima," kata Souma.

"Yap," wanita seksi itu tersenyum sedikit dan mengangguk.

Souma kemudian mengalihkan perhatiannya kepada pria berambut gimbal. "Kemuri."

"Siap," si Kemuri yang berambut gimbal pun menjawab, sembari dengan malas meregangkan lehernya ke kiri dan kanan.

Souma menatap seorang pria yang terlihat seperti anak kecil.”Pingo."

"Mmm ..." tatapan Pingo menuju ke bawah, dan dia mendesah panjang. ”Aku tidak suka hal-hal seperti ini."

"Aku paham." Sudut mulut Souma berkerut sedikit ketika dia mengerutkan kening. Akhirnya dia menoleh pada orang bertopeng menakutkan. "Zenmai."

Dengan perlahan-lahan, Zenmai mengangguk sekali.

Mata Souma kemudian tertuju pada anggota terakhir dari Party-nya, yaitu si gadis Elf.”Leelya."

"Ya, Souma." Leelya menatap kembali dengan mata mencolok bagaikan batu safir.

Souma mengakhiri komunikasinya dengan mengambil napas dalam-dalam, lantas membisikkan satu nama terakhir.

"Nino."

Gadis itu tidak ada di sini. Gadis itu pernah menjadi Priest mereka, namun kini dia telah tiada. Kemuri merubah kelasnya dari Warrior, menjadi Paladin. Shima meninggalkan Guild Thieves, kemudian pergi ke pemukiman Elf di Kagemori, dan menjadi Shaman. Leelya juga bergabung dengan mereka baru-baru ini.

Sejak kematian Nino, Souma selalu mencari cara untuk mengembalikannya, tapi sampai hari ini, cara seperti itu tak pernah ditemukan. Dia menduga bahwa ada petunjuk yang mungkin bisa ditemukan di tempat peristirahatan Deathless King. Itu terletak jauh di dalam tempat yang dulunya merupakan Kerajaan Ishmael, namun tak seorang pun mengetahuinya dengan pasti.

Suatu cara untuk menghidupkan kembali orang mati bahkan tidak pernah ada di dunia ini. Dunia macam apakah ini? Dari manakah datangnya mereka, dan bagaimana bisa mereka berakhir di sini? Bagaimana bisa terdapat suatu dunia konyol di mana bulan bersinar merah, di mana monster merupakan bagian biasa dari kehidupan sehari-hari, dan di mana binatang berlarian di sekitar setiap hari?

Lantas, Kemuri berkomentar dengan suara pelan, "Ini seperti sesuatu dari video game ...” dan Souma menjawab dengan, "Ya, memang."

Seperti itulah yang mereka pikirkan saat ini, namun sesaat setelahnya, mereka tidak tahu lagi apa yang telah mereka bicarakan. Bahkan mereka tak paham kosakata: "video game". Kegelisahan telah secara bertahap memudar, dan mereka perlahan-lahan akan melupakan semuanya. Namun Souma masihlah mengingatnya. Bahkan sampai sekarang, itu terukir jelas di dalam lubuk hatinya.

Bagaimana jika dunia ini tidak nyata, namun semacam “peniruan” yang rumit? Semacam doppelganger*? Mungkinkah Souma dan yang lainnya datang dari dunia nyata, dan apa yang akan terjadi pada Nino setelah mengalami kematian di dunia ini? Mungkinkah Nino kembali ke dunia nyata begitu saja? Apakah dia masih hidup?
[*Catatan penerjemah: Doppelganger adalah dua orang identik (bukan kembar) yang hidup secara bersamaan, namun beda tempat. Ini semacam dunia pararel.]
Kemungkinan selalu ada. Dan, ketika kemungkinan ada ... itu berarti, harapan tidak pernah kosong ...

Souma membuka matanya.”Kami telah memutuskan untuk membentuk Klan." Kata-kata itu saja sudah menyebabkan kegemparan di seluruh kedai.”Tujuan kami adalah menyerang bekas Kerajaan Ishmael, yaitu berada di daerah Undead.” Meskipun ia tidak berusaha untuk berbicara dengan keras, kata-katanya menggema di seluruh ruangan.

Suaranya bernada dalam dan mengancam. Dengan suara seperti itu, dia bisa dengan mudah mengintimidasi monster sampai lari tunggang-langgang. Monster yang sanggup berdiri di depan Souma pastilah monster terkuat.

"Kami sudah mendapatkan informasi bahwa Deathless King menunjukkan tanda-tanda akan kembali pada keabadiannya. Kami bermaksud untuk menyelidiki ini lebih lanjut, dan jika Deathless King memang kembali hidup, kami akan menghancurkannya lagi tanpa ragu-ragu. Tentu saja, ini bukanlah pekerjaan mudah, tapi kami pasti akan menemukan caranya. Kami membutuhkan kekuatan. Kekuatan dalam jumlah besar. Kekuatan yang melebihi kami berenam."

Semua anggota Crimson Moon di kedai mulai berbicara sekaligus, sedangkan warga sipil dan non-anggota lainnya bertepuk tangan, dan bersiul. Deru gemuruh tepuk tangan, sorakan, dan teriakan seakan-akan sanggup merobek-robek udara di sekitarnya.

Tapi yang Souma katakan tidak semuanya benar. Tentu saja, dia hanya akan mengungkapkan motifnya yang sebenarnya pada orang-orang yang dapat dipercaya, namun pada suatu saat nanti.

"Kumohon, pinjamkan kekuatan kalian!" sebut Souma.”Orang-orang yang menganggap dirinya layak untuk bergabung dengan kami, silahkan bergabung !!!”

"Beri kami nama! Apakah nama Klan kalian?!”seseorang berteriak.

Souma mengangguk.”Mulai sekarang, kami akan dikenal sebagai Daybreakers! Mereka yang gagah berani, mereka yang bijaksana, mereka yang berhati mulia, mereka yang bermartabat dan tegas, bergabunglah dengan kami! Jangan takut mati! Kami menyambut semua orang yang berani mencari kebenaran hidup!”

Dalam keriuhan yang meledak di kedai, Souma berbisik dalam hatinya, "Nino ..."

Aku akan mengungkap misteri dari dunia ini, dan kemudian, mungkin suatu hari, kita akan bertemu lagi ...

Haruhiro tidak pernah tahu nasib macam apakah yang akan mereka hadapi, dan menunggu di akhir nanti.
Grimgar L1 315.jpg

Note : Level 1 Clear, lanjut ke level 2 :D

0 comments:

Post a Comment