Kembalikan Matahariku (3)

Thursday, February 18, 2016

THAT MAN! 

   Dia membawa ku dengan kecepatan tinggi, melesat kami berdua meninggalkan pantai itu di malam hari, aku memeluknya dengan erat bukan karna aku takut akan kecepatannya, tapi karna aku masih tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari paling sial ku seumur hidup.
        "ne.. kenapa kamu bisa ada di sana?"
        "aku mengikuti mu"
        "terima kasih ya" ku peluk erat dia sembari menangis.
        "sudah aman, teriaklah kalau perlu"
memang itu yang ingin ku lakukan dari tadi, "aaaarrrgghhhhhhhhh" aku teriak sekuat tenaga di tengah laju kencang motor yang dia kendarai, perasaan lega menghampiri hati ku, membuatku semakin tenang.

    Tidak ku sangka dia mengantarku pulang sampai di depan rumah ku, "heeh? aku kan tidak memberi tahu dimana rumah ku?" aku turun dari motornya dan ku pandang wajah lelaki tersebut, dia memiliki mata yang sedikit lebar dengan hidung yang mancung dan rambut yang sedikit panjang menutupi mata sebelah kanannya,
         "ne.. boleh ku tahu-" tiba tiba ayahku keluar dari rumah dengan marah marah.
         "Naru.. dari mana saja kamu? telpon kenapa di matikan? jam berapa sekarang?"
aku tahu ayahku pasti khawatir dengan anak perempuanya yang pulang sampai larut malam begini, tapi ayah tidak tahu kalau tadi aku mengalami hal yang mengerikan.
         "siapa dia naru? hei kamu bawa kemana anak ku hah?
lelaki ini hanya dia dan melihatku.
         "ayah, hentikan!, aku di culik tadi dan dia yang menyelamatkanku"
         "cerita apa itu? ayah tidak bisa di tipu"
         "benar, aku di culik tadi" aku mulai menangis terisak isak mengingat kejadian tadi.
ayah melihat ku dan memelukku.
         "benar sayang? kamu masih ingat wajahnya?"
         "ak..ti..ti.." aku hanya bisa menangis, karna aku tidak mau lagi mengingat kejadian itu.
         "kalau begitu saya pamit pulang dulu om"
ayahku menghampiri lelaki itu serta memegang tangannya dan menjabatnya
          "terima kasih nak.."
          "sama sama, kalau begitu saya pamit pulang"
 lelaki itu menyalakan motornya dan melaju pergi.

      Aku terus melihat dia hingga ia benar benar sudah tidak terjangkau lagi oleh mataku, 
tidak sempat aku menanyakan namanya siapa, "apa benar dia satu sekolah dengan ku?" tapi dari seragam yang ia kenakan itu sama dengan seragam sekolah ku.
"semoga aku bertemu dia di sekolah"
"jika bertemu nanti akan ku tanyakan namanya"

bersambung...

0 comments:

Post a Comment